• Breaking News

    Feng Shui Dalam Tinjauan Islam Bagian 1

    PENDAHULUAN 

    A. Latar Belakang Masalah 

    Agama Islam menganjurkan dan mengajarkan kepada penganut-penganutnya 

    untuk mencari dan membuka ilmu pengetahuan. Demi menjaga kualitas sumber 

    daya manusia dan menguatkan agama Islam orang muslim harus berusaha terusmenerus menelaah sumber ajaran-ajaran Islam yang kesemuanya bersumber dari 

    Al-Qur'an dan Hadis Nabi Muhammad SAW. 

    Masyarakat Indonesia bermacam-macam suku dan budaya pada masa 

    sekarang telah bertambah dengan mengadopsi budaya Cina berupa ilmu 

    keharmonian membangun rumah dengan alam yang disebut feng shui. ilmu ini 

    digunakan dalam membangun dan menata rumah agar tampak selaras dan serasi 

    dengan alam sehingga dapat memberikan ketenangan dan kesejahteraan bagi 

    penghuninya. 

    Ilmu feng shui mengajarkan pada manusia bagaimana memposisikan diri agar 

    bisa hidup selaras, seimbang dengan alam lingkungan yang dijadikan tempat 

    tinggal. Berawal dari perhitungan astronomi, feng shui digunakan sebagai 

    pedoman waktu dan perhitungan musim untuk kegiatan agraria, dengan tujuan 

    mensejahterakan rakyat dalam melakukan pekerjaan, seperti bercocok tanam dan 

    memelihara ulat sutera. Setelah melalui proses ribuan tahun, pembacaan terhadap 

    gejala alam dijadikan rumusan perhitungan almanak dan pada akhirnya berevolusi 

    menjadi ilmu feng shui. Karena itu, landasan feng shui adalah ilmu pengetahuan 

    tentang geologi dan fisika bukan mistis.

    Tidak betah tinggal di rumah dan banyak mengeluhkan tentang hawa dan rasa 

    rumah yang “panas” dalam arti terasa menggelisahkan, sering ada masalah 

    keluarga dan banyak musibah. sehingga hal tersebut dapat menimbulkan masalah 

    pada sikap anggota keluarga karena komunikasi yang tidak lancar dan jiwa yang 

    mengalami kebimbangan kemudian akan dapat mempengaruhi keutuhan rumah 

    tangganya. 


    Salah satu kebutuhan atau nafkah lahir agar menjadi keluarga bahagia adalah 

    rumah yang “ideal” yaitu rumah yang dapat mendatangkan kenyamanan. 

    Meskipun dalam Islam tidak ada cara khusus dalam membangun rumah akan 

    tetapi Islam menerangkan bagaimana umat Islam dapat menjadi keluarga yang 

    beriman sehingga menjadi keluarga yang selamat di dunia dan akhirat, hal 

    tersebut sesuai dengan firman Allah SWT sebagai berikut: 



    Artinya: Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya: "Ambillah olehmu 

    berdua beberapa buah rumah di Mesir untuk tempat tinggal bagi 

    kaummu dan Jadikanlah olehmu rumah-rumahmu itu tempat sholat dan 

    dirikanlah olehmu sembahyang serta gembirakanlah orang-orang yang 

    beriman". (QS. Yunus: 87) 


    Kebutuhan tempat tinggal yang dapat membuat hati menjadi tentram dan 

    bahagia adalah rumah yang dapat dijadikan sebagai peneduh di saat hujan dan 

    terik panas matahari, menyenangkan dan menenangkan, aman dan memberi 

    kenyamanan, sehat dan mendatangkan rizki. 

    Pembangunan rumah yang tepat sesuai kebutuhan anggota keluarga dan 

    kesehatan adalah hal yang paling mendasar untuk membuat rumah tersebut 

    menjadi rumah yang diharapkan oleh penghuni rumah sebagai tempat yang tenang 

    dan menjadikan ketentraman. Ketenangan dalam agama Islam terwujud apabila 

    orang muslim membaca al-Qur’an dan berdzikir, sebagaimana firman Allah SWT 

    yang berbunyi: 

    Artinya: Allah telah menurunkan Perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Quran 

    yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar 

    karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian 

    menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah 

    petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendakiNya. dan Barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya 

    seorang pemimpinpun. (QS. Az-Zumar: 23)



    Kebutuhan nafkah berupa rumah menjadi sangat penting bagi keluarga untuk 

    menjaga kesehatan dan melindungi dari keadaan alam, oleh sebab itu maka setiap 

    rumah yang baik harus memiliki fungsi menjaga kesehatan dengan kebersihan 

    rumah dan kesesuaian ruang yang memiliki sirkulasi udara dan penerangan sinar 

    matahari yang baik. Rumah juga harus dapat digunakan sebagai peneduh disaat 

    hujan dan terik sinar matahari serta gangguan hewan. 

    Orang-orang Cina percaya bahwa segala sesuatu yang kita perbuat dalam 

    rangka mengupayakan agar bumi, langit dan manusia berada dalam keadaan 

    harmonis (selaras) bisa menciptakan perasaan damai dan sentosa bagi semua 

    orang. Bangsa Cina itu memiliki karya yang dikenal sebagai feng shui yaitu 

    sebuah pengaturan tata letak dalam lingkup rumah. Bagi rumah yang tidak selaras 

    dengan prinsip feng shui, mungkin bisa dikiasi dengan mengubah warna cat 

    dindingnya atau dengan menempatkan alat pendingin atau kipas angin, atau 

    dengan cara menempatkan sebuah jambangan berisi bunga-bunga segar tertentu. 

    Hanya dengan membelokan alur-alur feng shui saja siapa tahu lingkungan 

    diseputar rumah benar-benar bisa menjadi nyaman dan suasana kerjapun bisa 

    menjadi lebih merangsang minat kerja.


    Ilmu feng shui disarikan dari berbagai pengetahuan yang berasal dari budaya 

    Tiongkok purba sejak 4.700 tahun yang lalu (dihitung berdasarkan penemuan 

    rumusan Ba Gua atau Delapan Trigram oleh kaisar pertama Fu Hsi 2943 SM).



    Perkembangan feng shui dalam masyarakat Indonesia bertambah meningkat 

    seiring dengan hasil positif yang dirasakan oleh mereka. Terbukti dengan banyak 

    ditulis dan dijelaskan dalam media cetak seperti majalah “Serial Rumah” dan 

    Kang Lam Hoo, Pedoman Merancang Feng shui Seni Menangkal Bala Dan Menjaring 

    Keberuntungan (Jakarta: PT. Indira, 1997)


    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Feng Shui

    Otomotif

    Promo