Logika Penataan Denah
GalihGumelar.Org - Dalam arsitektur, penataan ruang dalam (interior) menurut feng shui ini bermanfaat untuk mengalirkan udara dari luar agar senantiasa mengalir ke dalam setiap ruangan sehingga kondisi udara di dalam akan senantiasa berputar. Hal tersebut membuat efek psikologis atau pengaruh kejiwaan yaitu: ruangan senantiasa menyegarkan, tidak sumpek, tidak pengap dan
tidak lembab sehingga kesehatan penghuni akan terjaga setiap saat.
b. Penataan Tata Warna (Coloring) Sesuai Feng Shui
Dalam feng shui, warna-warna juga mempunyai arti sendiri. Ilmu feng shui menjelaskan bahwa untuk mengetahui pilihan warna yang cocok bagi seseorang, perhitungannya tetap mengacu pada lima unsur yang dihubungkan dengan tahun kelahirannya. Dengan menerapkan konsep rumusan lima unsur inilah kita dengan mudah dapat menentukan warna apa yang cocok dengan diri kita. Warna ini dapat diterapkan pada warna rumah atau inteior. Penetapan warna-warna tersebut dapat dilihat dari diagaram warna primer dan campurannya.
1. Logika Tata Warna (Coloring)
Warna didalam arsitektur bertujuan untuk menonjolkan kesan estetis terhadap desain sebuah bangunan, yaitu menciptakan sebuah atmosfer. Warna-warna cerah memberi suasana ceria dan warna minimalis primer seperti putih menciptakan kesan agung serta megah.
Penataan warna dalam ilmu arsitektur mempunyai berbagai macam tujuan, yang muaranya adalah untuk menambah kesan estetika dari sebuah bangunan atau ruangan. Warna dibagi menjadi tiga bagian yaitu warna primer, sekunder dan tersier.
a. Warna merah, sebagai salah satu dari warna primer, dapat menimbulkan kesan kegairahan, possion and desire, semangat yang dimunculkan oleh kesan merah ini. Itulah sebabnya warna
merah baik untuk digunakan pada ruang-ruang seperti ruang makan, untuk meningkatkan selera makan dan ruang kerja atau ruang kantor untuk lebih memotifasi semangat dalam bekerja.
b. Warna putih, dapat diterapkan untuk menimbulkan kesan lapang atau luas. Warna putih cocok untuk digunakan pada ruangan yang tidak terlalu luas, misalnya menggunakan keramik berwarna cerah atau cat putih pada tembok dan plafon.
2. Tujuan Pemberian Warna Pada Sebuah Bangunan Atau Ruangan Antara Lain:
a. Warna menunjukkan kesatuan atau justru menonjolkan perbedaan-perbedaan yang ada. Penyeragaman warna akan membuat kesan suatu kesatuan, sedangkan berbagai variasi warna akan menonjolkan rasa yang berbeda-beda.
b. Warna mengekspresikan karakter dari suatu material. Suatu bangunan dengan atap genteng berwarna merah, berdinding abu-abu dari material batu alam, serta berwarna coklat kayu untuk jendela dan pintunya menegaskan setiap esensi karakterdari material bahan bangunannya.
c. Warna mempengaruhi proporsi. Material dengan warna kontras bergaris-garis horisontal akan menimbulkan kesan lebar, sedangkan warna kontras bergaris-garis vertikal akan menimbulkan kesan tinggi.
d. Warna memberi kesan berat. Warna-warna gelap akan membuat kesan-kesan berat pada bidang bangunan, sedangkan warna-warna cerah akan memberi kesan ringan.
e. Menambah kesan luas. Bisa digunakan dengan menggunakan warna-warna cerah, berguna bagi bangunan-bangunan yang tidak luas. Warna-warna gelap akan mempersempit kesan ruang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar