• Breaking News

    Indikator Makro Ekonomi Kota Bekasi


    www.galihgumelar.org - Indikator ekonomi yang paling sering digunakan untuk menggambarkan perekonomian suatu daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB Kota Bekasi tahun 2009 atas dasar harga berlaku adalah sebesar 31.475.388,86 juta rupiah. Sedangkan atas dasar harga konstan sebesar 14.622.594,73 juta rupiah. Memang mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2008 dimana PDRB atas dasar harga berlaku sebesar  29.525.360,30 dan PDRB atas dasar harga konstannya sebesar 14.042.404,18


    Sektor perdagangan mempunyai pertumbuhan tertinggi kedua dengan 8,35 persen, di urutan ke-3 sektor listrik, gas dan air bersih dengan 7,77 persen. Sedangkan penurunan kinerja terjadi pada sektor pertanian yaitu senilai -2,27 persen padahal tahun sebelumnya mampu tumbuh sebesar 2,04 persen.

    Selama tahun 2009 perekonomian Kota Bekasi mengalami perlambatan sebagai dampak dari krisis keuangan global. Secara sektoral, krisis keuangan global dirasakan oleh masing-masing sektor melalui transmisi yang berbeda-beda. Berikut adalah transmisi bagaimana krisis keuangan global berpengaruh terhadap penciptaan nilai tambah di masing-masing sektor.
    Sektor pertanian,
    Dampak krisis keuangan global terhadap perkembangan usaha dirasakan melalui transmisi jalur perdagangan domestik, dengan didasari atas adanya indikasi serapan permintaan domestik menurun.
    Sektor industri pengolahan,
    Krisis keuangan global dirasakan melalui transmisi nilai tukar dan perdagangan internasional. Pelemahan nilai tukar rupiah  mengakibatkan bahan baku impor menjadi lebih mahal.
    Sektor perdagangan hotel restoran, angkutan, komunikasi dan jasa merasakan krisis global melalui transmisi aspek pembiayaan.
    Perlambatan perekonomian Kota Bekasi ini sudah terlihat dari tahun sebelumnya dimana laju pertumbuhan ekonomi terus mengalami penurunan. Tahun 2008, laju pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 5,9 persen, sedangkan tahun 2009, laju pertumbuhan ekonomi sebesar 4,1 persen.
    Perlambatan perekonomian Kota Bekasi ini lebih banyak disebabkan oleh dampak krisis keuangan global. Sebagai serambi Propinsi Jawa Barat dan kota penyangga ibukota, perekonomian Kota Bekasi akan sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian nasional dan internasional. Grafik berikut ini memperlihatkan pergerakan LPE Kota Bekasi dari tahun 2001 sampai tahun 2009. Dari grafik tersebut terlihat bahwa LPE Kota Bekasi tahun ini merupakan LPE terendah dalam satu decade terakhir. Tanda-tanda perlambatan itu sendiri sudah terlihat sejak tahun 2008 ketika perekonomian Kota Bekasi mengalami perlambatan.

    Indikator Makro Ekonomi Kota Bekasi
    No.
    Indikator
    2008
    2009
    1.
    PDRB ADH Konstan (juta rupiah)
    14.042.404,18
    14.622.594,73
    2.
    Pertumbuhan Ekonomi (%)
    5,9
    4,1
    3.
    PDRB ADH Berlaku (juta rupiah)
    29.525.360,30
    31.475.388,86
    4.
    PDRB Perkapita ADH Berlaku (rupiah)
    12,563,272.08
    12,563,272.08
    5.
    Laju Inflasi (%)
    10,10
    1,93
    6.
    Ekspor (USD) *
    167.814.950,94
    366.141.711,71
    7.
    Impor (USD) *
    52.493.273,75
    63.790.255,84
    8.
    Pendapatan Pajak Daerah (Rp)**
           78.715.152.998
    99.031.556.174      
    9.
    DAU (Rp)
    590.144.385.000
    630.392.977.000
    10.
    Angkatan Kerja (org)
    1.039.026
    1.059.532
    11.
    Jumlah Usia Kerja (15+) (org)
    1.646.511
    1.704.619
    12.
    Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) (%)
    63,10
    62,10
    13.
    Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
    137.985
    (13,28%)
    147.453
    (13,93%)
    Sumber :
    Badan Pusat Statistik Kota Bekasi
    * Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bekasi
    ** Bagian Keuangan PemKot Bekasi

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Feng Shui

    Otomotif

    Promo